Minggu, 06 Maret 2016

Makalah vertigo

nurmadinah

BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Latar belakang
Vertigo merupakan kasus yang sering di temui. Secara tidak langsung kita pun pernah mengalami vertigo ini. Kata vertigo berhasal dari bahasa Yunani ”vertere yang artinya memutar. Vertigo termasuk kedalam gangguan keseimbangan yang dinyatakan sebagai pusing, pening, sempoyongan, rasa seperti melayang atau dunia seperti mengjungkir balik. Kasus vertigo di Amerika adalah 64 orang tiap 100.000, dengan presentasi wanita lebih banyak dari pada pria. Vertigo juga lebih sering terdapat pada usia yang lebih tua yaitu di atas 50 tahun.
Vertigo merupakan salah satu kelainan yang dirasakan akibat manifertasi dari kejadian atau trauma lain. Misalnya adanya cidera kepala ringan . Salah satu akibat dari kejadian  atau trauma tersebut ialah seseorang akan mengalami vertigo. Kasus ini sebaiknya harus segera di tangani, karena jika dibiarkan begitu saja akan menganggu sistem lain yang ada di tubuh dan juga sangat merugikan klien karena rasa sakit atau pusing yang begitu hebat.Terkadang klien dengan vertigo ini sulit untuk membuka mata karena rasa pusing seperti terputar-putar. Ini disebabkan karena terjadu ketidakseimbangan atau gangguan orientasi.
Oleh karena itu, pembelajaran mengenai vertigo beserta asuhan keperawatannya dirasa sangat penting dan perluh. Denagan memiliki pengetahuan yang baik beserta pemberian asuhan keperawatan yang benar, maka diharapkan agar kasus vertigo ini dapat berkurang dan masyarakat bisa mengetahui akan kasus vertigo ini dan bisa mengantisipasi akan hal tersebut.



1.2 Tujuan
             Mahasiswa diharapkan untuk : Memahami konsep dasar tentang vertigo dan menjelaskan definisi,  etiologi  manifestasi klinis, serta penatalaksanaan pada pasien vertigo, dapat memberikan asuhan keperawatan pasien dengan pasien vertigo. menganalisa diagnosa yang muncul dan penatalaksanaan klien dengan pasien vertigo.

















BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Vertigo
                   ”Vertere” suatu istilah dalam bahasa latin yang merupakan bahasa lain dari vertigo, yang artinya memutar. Vertigo dalam kamus bahasa diterjemahkan dengan pusing.Definisi vertigo adalah gerakan  (sirkuler atau linier), atau gerakan sebenarnya dari tubuh atau lingkungan sekitarnya diikuti atau tanpa diikuti dengan gejala dari organ yang berada di bawah pengaruh saraf otonom dan mata (nistagmus).Sedangkan menurut Gowers Kapita Selekta neurologi, 2005, mendefinisikan vertigo adalah setiap gerakan atau rasa gerakan tubuh penderita atau objek-objek disekitar penderita yang bersangkutan dengan gangguan sistem keseimbangan (ekuilibrum).
                    Vertigo adalah perasaan seolah-olah penderita bergerak atau berputar, atau seolah-olah benda di sekitar penderita bergerak atau berputar, yang biasanya disertai dengan mual dan kehilangan keseimbangan.Vertigo bisa berlangsung hanya beberapa saat atau bisa berlanjut sampai beberapa jam bahkan hari. Penderita kadang merasa lebih baik jika berbaring diam, tetapi vertigo bisa terus berlanjut meskipun penderita tidak bergerak sama sekali.
                   Vertigo adalah keadaan pusing yang dirasakan luar biasa. Seseorang yang menderita vertigo merasakan sekelilingnya seolah-olah berputar, ini disebabkan oleh gangguan keseimbangan yang berpusat di area labirin atau rumah siput di daerah telinga. Perasaan tersebut kadang disertai dengan rasa mual dan ingin muntah, bahkan penderita merasa tak mampu berdiri dan kadang terjatuh karena masalah keseimbangan. Keseimbangan tubuh dikendalikan oleh otak kecil yang mendapat informasi mengenai posisi tubuh dari organ keseimbangan di telinga tengah dan mata. Vertigo biasanya timbul akibat gangguan telinga tengah dan dalam atau gangguan penglihatan.Vertigo merupakan sensasi atau perasaan yang mempengaruhi orientasi ruang dan mungkin dapat didefinisikan sebagai suatu ilusi gerakan. Keluhan ini merupakan gejala yang sifatnya subyektif dan karenanya sulit dinilai. Walupun pengobatan sebaiknya langsung pada penyebab yang mendasari penyebab atau kelainannya, asal atau penyebab vertigo sering tidak diketahui ataupun tidak mungkin diobati.

Jenis vertigo
Vertigo diklasifikasikan menjadi dua kategori berdasarkan saluran vestibular yang     mengalami kerusakan, yaitu
      1.      Vertigo Periferal
Vertigo periferal terjadi jika terdapat gangguan di saluran yang disebut kanalis semisirkularis, yaitu telinga bagian tengah yang bertugas mengontrol keseimbangan. Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan vertigo periferal antara lain penyakitpenyakit seperti benign parozysmal positional vertigo (gangguan akibat kesalahan pengiriman pesan), penyakit meniere (gangguan keseimbangan yang sering kali menyebabkan hilang pendengaran), vestibular neuritis (peradangan pada sel-sel saraf keseimbangan), dan labyrinthitis (radang di bagian dalam pendengaran).
2.      Vertigo Sentral
Saluran vestibular adalah salah satu organ bagian dalam telinga yang senantiasa mengirimkan informasi tentang posisi tubuh ke otak untuk menjaga keseimbangan. Vertigo sentral terjadi jika ada sesuatu yang tidak normal di dalam otak, khususnya di bagian saraf keseimbangan, yaitu daerah percabangan otak dan serebelum (otak kecil).




2.2. Epidemiologi
Vertigo perlu diketahui karena merupakan keluhan nomor tiga paling sering dikemukakan oleh penderita yang datang ke praktek umum, bahkan orang tua usia sekitar 75 tahun, 50 % datang ke dokter dengan keluhan vertigo.
Vertigo merupakan sebuah gejala, dan bukan merupakan penyakit. Seseorang yang mengalami vertigo merasakan seolah-olah ia merasa berputar, atau seolah-olah benda di sekelilingnya bergerak atau berputar, biasanya disertai dengan mual, muntah, dan kehilangan keseimbangan.
Bila gangguan ini berat, penderita bahkan tak mampu berdiri atau bahkan terjatuh. Vertigo bisa berlangsung hanya beberapa saat atau bisa berlanjut sampai beberapa jam bahkan hari. Penderita kadang merasa lebih baik jika berbaring diam, tetapi vertigo bisa terus berlanjut meskipun penderita tidak bergerak sama sekali.



2.3 Faktor Resiko
Faktor Resiko Terjadinya Vertigo
  1. Adanya inflmasi atau infeksi.
  2. Adanya inflamasi pada jaringan ikat di kornea mata.
  3. Adanya fluktuasi tekanan cairan di dalam telinga (penyakit meniere).
  4. Sering mengkonsumsi alkohol.
  5. Ototoksisitas (adanya keracunan pada telinga).
  6. Menggunakan preparat antibiotik dalam jangka panjang.
  7. Dipicu oleh penyakit sistem saraf pusat sepert tumor, kerusakan leher, dan stroke.
Gejala Vertigo Yang Sering Dijumpai
  1. Merasakan pusing yang sangat luar biasa.
  2. Perasaan berputar yang disertai dengan timbulnya mual dan muntah.
  3. Wajah yang pucat.
  4. Mengalami kesulitan berdiri dan bergerak.
  5. Telinga terasa berdengung.
  6. Gangguan penglihatan sepert pandangan kabur.
  7. Berkeringat dingin dan denyut nadi cepat.

2.4 Patofisiologi
1.      Anatomi Vertigo
           Jaringan saraf yang terkait dalam proses timbulnya sindrom vertigo:
a.     Reseptor alat keseimbangan tubuh yang berperan dalam proses transduksi yaitu mengubah rangsangan menjadi bioelektrokimia:
   Reseptor mekanis divestibulum
   Resptor cahaya diretina
   Resptor mekanis dikulit, otot dan persendian (propioseptik)
b.     Saraf aferen, berperan dalam transmisi menghantarkan impuls ke pusat keseimbangan di otak:
   Saraf vestibularis
   Saraf optikus
   Saraf spinovestibulosrebelaris.
c.      Pusat-pusat keseimbangan, berperan dalam proses modulasi, komparasi, integrasi/koordinasi dan persepsi: inti vestibularis, serebelum, kortex serebri, hypotalamusi, inti akulomotorius, formarsio retikularis
2.      Patofisiologi Vertigo
            Dalam kondisi fisiologi/ normal, informasi yang tiba dipusat integrasi alat keseimbangan tubuh yang berasal dari resptor vestibular, visual dan propioseptik kanan dan kiri akan diperbandingkan, jika semuanya sinkron dan wajar akan diproses lebih lanjut secara wajar untuk direspon. Respon yang muncul beberapa penyesuaian dari otot-otot mata dan penggerak tubuh dalam keadaan bergerak. Di samping itu orang menyadari posisi kepala dan tubuhnya terhadap lingkungan sekitarnya. Tidak ada tanda dan gejala kegawatan (alarm reaction) dalam bentuk vertigo dan gejala dari jaringan otonomik.
Namun jika kondisi tidak normal/ tidak fisiologis dari fungsi alat keseimbangan tubuh dibagian tepi atau sentral maupun rangsangan gerakan yang aneh atau berlebihan, maka proses pengolahan informasi yang wajar tidak berlangsung dan muncul tanda-tanda kegawatan dalam bentuk vertigo dan gejala dari jaringan otonomik. Di samping itu respon penyesuaian otot-otot menjadi tidak adekuat sehingga muncul gerakan abnormal dari mata disebut nistagnus.
      Pathway Vertigo
Pathway Vertigo
 


 2.5 Etiologi
        Vertigo bisa disebabkan karena adanya gangguan fungsi, atau bisa juga akibat kerusakan alat keseimbangan tersebut,gangguan fungsi saraf dalam telinga dalam,saraf keseimbangan,bahkan gangguan pada pusat keseimbangan di susunan saraf pusat (otak) kecil di bagian belakang (brainstem). Seringkali vertigo ini disertai rasa mual sampai muntah sehingga badan merasa lemas,berkeringat dingin.

Penyebab terjadinya vertigo dibedakan menjadi 2 jenis,yaitu :
   1. gangguan di sentral (susunan saraf pusat dan saraf keseimbangan)
   2. gangguan di perifer (tepi).

Jadi, vertigo bisa disebabkan karena adanya gangguan pada sistem vestibular perifer (ganguan pada telinga bagian dalam). Pusing juga bisa muncul sebagai akibat dari gangguan sistem vestibular sentral (misalnya saraf vestibular, batang otak, dan otal kecil). Pada beberapa kasus, penyebab vertigo tidak diketahui.

Gangguan vestibular perifer meliputi Benign Paroksimal Positional Vertigo (BPPV; vertigo karena gangguan vestibular perifer yang paling banyak ditemui), sindrom Cogan (terjadi karena ada peradangan pada jaringan ikat di kornea, bisa mengakibatkan vertigo, telinga berdenging dan kehilangan pendengaran), penyakit Ménière (adanya fluktuasi tekanan cairan di dalam telinga/ endolimf sehingga dapat mengakibatkan vertigo, telinga berdenging, dan kehilangan pendengaran). ototoksisitas (keracuanan pada telinga), neuritis vestibular (peradangan pada sel saraf vestibular, dapat disebabkan karena infeksi virus).

Beberapa obat dan zat kimia (seperti timbal, merkuri, timah) dapat menyebabkan ototoksitas, yang mengakibatkan kerusakan pada telinga bagian dalam atau saraf kranial VIII dan menyebabkan vertigo. Kerusakan dapat bersifat temporer maupun permanen. Penggunaan preparat antibiotik (golongan aminoglikosida, yaitu streptomisin dan gentamisin) jangka panjang maupun penggunaan antineoplastik (misalnya cisplatin maupun carboplatin) dapat menyebabkan ototoksisitas permanen. Konsumsi alkohol, meskipun dalam jumlah kecil, dapat menyebabkan vertigo temporer pada beberapa orang.

 Beberapa sumber menyebutkan, penyebab dari terjadinya vertigo antara lain :
   1. Infeksi virus pada alat keseimbangan di telinga dalam
   2. Radang/infeksi saraf keseimbangan (vestibular neuritis),biasanya terjadi serangan vertigo berulang beberapa jam atau beberapa hari setelah serangan pertamanya,seringkali disertai perasaan cemas,seringkali dialami setelah infeksi virus sebelumnya,tidak disertai gangguan maupun penurunan pendengaran.
   3. Benign paroxysmal positional vertigo,yang berhubungan dengan perubahan posisi kepala maupun badan,seringkali disertai  mual dan muntah,membaik setelah beberapa hari kemudian disertai badan merasa limbung/goyang,bisa diderita setelah mengalami cedera kepala,tanpa disertai gangguan ataupun penurunan pendengaran,jenis vertigo ini cenderung membaik secara spontan setelah beberapa minggu atau bulan,tetapi kebanyakan penderita mengalami serangan vertigo beberapa bulan atau tahun kemudian.
   4. Iskhemia/penurunan suplai darah pada daerah vertebrobasiler
  5. Gangguan fungsi saluran yang menghubungkan rongga telinga tengah dan tenggorok(tuba auditoria)
   6. Penyakit Menier yang ditandai vertigo,gangguan pendengaran (tinnitus : sensasi /suara berdenging),penurunan pendengaran,seringkali berhubungan dengan rasa tertekan pada telinga,serangan vertigo dapat mulai 1-24 jam,tetapi seringkali disertai gangguan keseimbangan permanen/menetap dan telinga serasa berdenging yang bisa semakin terasa memberat,penurunan pendengaran pada jenis ini bisa membaik,tetapi bisa juga permanen
   7. Radang/infeksi telinga tengah menahun (congek)
   8. Pemakain obat-obatan : salisilat,kina,golongan aminoglikosid
   9. Migrain vestibuler
  10. Epilepsi
  11. Tumor pada saraf pendengaran
  12. Tumor nasofaring (hidung bagian belakang)
  13. Cedera pada pembuluh darah disusunan saraf pusat
  14. Pasca cedera

2.6 Tanda dan Gejala
 1.      Vertigo Sentral
        Gejala yang khas bagi gangguan di batang otak misalnya diplopia, paratesia, perubahan serisibilitas dan fungsi motorik. Biasanya pasien mengeluh lemah, gangguan koordinasi, kesulitan dalam gerak supinasi dan pronasi tanyanye secara berturut-turut (dysdiadochokinesia), gangguan berjalan dan gangguan kaseimbangan. Percobaan tunjuk hidung yaitu pasien disuruh menunjuk jari pemeriksa dan kemudian menunjuk hidungnya maka akan dilakukan dengan buruk dan terlihat adanya ataksia. Namun pada pasien dengan vertigo perifer dapat melakukan percobaan tunjuk hidung sacara normal. Penyebab vaskuler labih sering ditemukan dan mencakup insufisiensi vaskuler berulang, TIA dan strok. Contoh gangguan disentral (batang otak, serebelum) yang dapat menyebabkan vertigo adalah iskemia batang otak, tumor difossa posterior, migren basiler.
2.      Vertigo perifer
         Lamanya vertigo berlangsung:
a.      Episode (Serangan ) vertigo yang berlangsung beberapa detik.
         Vertigo perifer paling sering disebabkan oleh vertigo posisional berigna (VPB). Pencetusnya adalah perubahan posisi kepala misalnya berguling sewaktu tidur atau menengadah mengambil barang dirak yang lebih tinggi. Vertigo berlangsung beberapa detik kemudian mereda. Penyebab vertigo posisional berigna adalah trauma kepala, pembedahan ditelinga atau oleh neuronitis vestibular prognosisnya baik gejala akan menghilang spontan.
b.      Episode Vertigo yang berlangsung beberapa menit atau jam.
         Dapat dijumpai pada penyakit meniere atau vestibulopati berulang. Penyakit meniere mempunyai trias gejala yaitu ketajaman pendengaran menurun (tuli), vertigo dan tinitus. Usia penderita biasanya 30-60 tahun pada permulaan munculnya penyakit.
 Pada pemeriksaan fisik ditemukan penurunaan pendengaran dan kesulitan dalam berjalan “Tandem” dengan mata tertutup. Berjalan tandem yaitu berjalan dengan telapak kaki lurus kedepan, jika menapak tumit kaki yang satu menyentuh jari kaki lainnya dan membentuk garis lurus kedepan.
         Sedangkan pemeriksaan elektronistagmografi sering memberi bukti bahwa terdapat penurunan fungsi vertibular perifer. Perjalanan yang khas dari penyakit meniere ialah terdapat kelompok serangan vertigo yang diselingi oleh masa remisi. Terdapat kemungkinan bahwa penyakit akhirnya berhenti tidak kambuh lagi pada sebagian terbesar penderitanya dan meninggalkan cacat pendengaran berupa tuli dan timitus dan sewaktu penderita mengalami disekuilibrium (gangguan keseimbangan) namun bukan vertigo. Penderita sifilis stadium 2 atau 3 awal mungkin mengalami gejala yang serupa dengan penyakit meniere jadi kita harus memeriksa kemungkinana sifilis pada setiap penderi penyakit meniere.
c.      Serangan Vertigo yang berlangsung beberapa hari sampai beberapa minggu.
Neuronitis vestibular merupakan kelainan yang sering dijumpai pada penyakit ini mulanya vertigo, nausea, dan muntah yang menyertainya ialah mendadak. Gejala ini berlangsung  beberapa hari sampai beberapa minggu. Sering penderita merasa lebih lega namun tidak bebas sama sekali dari gejala bila ia berbaring diam.
         Pada Neuronitis vestibular fungsi pendengaran tidak terganggu kemungkinannya disebabkan oleh virus. Pada pemeriksaan fisik dijumpai nistagmus yang menjadi lebih basar amplitudonya. Jika pandangan digerakkan menjauhi telinga yang terkena penyakit ini akan mereda secara gradual dalam waktu beberapa hari atau minggu.
Pemeriksaan elektronistagmografi (ENG) menunjukkan penyembuhan total pada beberapa penyakit namun pada sebagian besar penderita didapatkan gangguan vertibular berbagai tingkatan. Kadang terdapat pula vertigo posisional benigna. Pada penderita dengan serangan vertigo mendadak harus ditelusuri kemungkinan stroke serebelar. Nistagmus yang bersifat sentral tidak berkurang jika dilakukan viksasi visual yaitu mata memandang satu benda yang tidak bergerak dan nigtamus dapat berubah arah bila arah pandangan berubah. Pada nistagmus perifer, nigtagmus akan berkurang bila kita menfiksasi pandangan kita suatu benda contoh penyebab vetigo oleh gangguan system vestibular perifer yaitu mabok kendaraan, penyakit meniere, vertigo pasca trauma
NO
VERTIGO PERIFERAL (VESTIBULOGENIK)
VERTIGO SENTRAL        (NON-VESTIBULER)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Pandangan gelap
Rasa lelah dan stamina menurun
Jantung berdebar wajah
Hilang keseimbangan
Tidak mampu berkonsentrasi
Perasaan seperti mabuk
Otot terasa sakit
Mual dan muntah-muntah
Memori dan daya pikir menurun
Sensitif pada cahaya terang dan Suara
Berkeringat
Penglihatan ganda
Sukar menelan
Kelumpuhan otot-otot
Sakit kepala yang parah
Kesadaran terganggu
Tidak mampu berkata-kata
Hilangnya koordinasi
Mual dan muntah-muntah
Tubuh terasa lemah


2.7 Diagnosis
        Vertigo dapat terjadi tiba-tiba dan berlangsung sebentar, tapi dapat pula terjadi selama beberapa hari. Vertigo yang berat bisa membuat kita tidak dapat bagun dari tempat tidur dan hal ini akan mempengaruhi aktivitas. Untuk itu, gejala vertigo dapat bervariasi tergantung berat ringannya. Gejala yang dirasakan antara lain :
  • Tempat berpijak terasa berputar atau bergerak-gerak
  • Benda di sekitar bergerak atau berputar
  • Mual
  • Muntah
  • Sulit berdiri atau berjalan
  • Sensasi kepala terasa ringan
  • Tidak dapat memfokuskan pandangan        
        Sebelum dilakukan pengobatan maka ketahui dulu sifat dan penyebab dari vertigo. Gerakan bola mata yang abnormal menunjukkan adanya kelainan fungsi di telinga bagian dalam atau saraf yang menghubungkannya dengan otak. Gerakan bola mata yang cepat dari kiri ke kanan atau dari atas ke bawah disebut Nistagmus. Nistagmus bisa dirangsang dengan menggerakakn kepala pasien secara tiba-tiba dan dengan cara meneteskan air dingin ke dalam telinga pasien. Arah dari gerakan bola mata tersebut bisa membantu dalam menegakkan diagnosis.
2.8 Penatalaksanaan
1.      Vertigo posisional Benigna (VPB)
   Latihan
         Latihan posisional dapat membantu mempercepat remisi pada sebagian besar penderita VPB. Latihan ini dilakukan pada pagi hari dan merupakan kagiatan yang pertama pada hari itu. Penderita duduk dipinggir tempat tidur, kemudian ia merebahkan dirinya pada posisinya untuk membangkitkan vertigo posisionalnya. Setelah vertigo mereda ia kembali keposisi duduk \semula. Gerakan ini diulang kembali sampai vertigo melemah atau mereda. Biasanya sampai 2 atau 3 kali sehari, tiap hari sampai tidak didapatkan lagi respon vertigo.
   Obat-obatan 
         Obat anti vertigo seperti miklisin, betahistin atau fenergen dapat digunakan sebagai terapi simtomatis sewaktu melakukan latihan atau jika muncul eksaserbasi atau serangan akut. Obat ini menekan rasa enek (nausea) dan rasa pusing. Namun ada penderita yang merasa efek samping obat lebih buruk dari vertigonya sendiri. Jika dokter menyakinkan pasien bahwa kelainan ini tidak berbahaya dan dapat mereda sendiri maka dengan membatasi perubahan posisi kepala dapat mengurangi gangguan.
2.      Neurotis Vestibular
        Terapi farmokologi dapat berupa terapi spesifik misalnya pemberian anti  biotika dan terapi simtomatik. Nistagmus perifer pada neurinitis vestibuler lebih meningkat bila pandangan diarahkan menjauhi telinga yang terkena dan nigtagmus akan berkurang jika dilakukan fiksasi visual pada suatu tempat atau benda.
3.       Penyakit Meniere
        Sampai saat ini belum ditemukan obat khusus untuk penyakit meniere. Tujuan  dari terapi medik yang diberi adalah:
   Meringankan serangan vertigo: untuk meringankan vertigo dapat dilakukan upaya : tirah baring, obat untuk sedasi, anti muntah dan anti vertigo. Pemberian penjelasan bahwa serangan tidak membahayakan jiwa dan akan mereda dapat lebih membuat penderita tenang atau toleransi terhadap serangan berikutnya.
   Mengusahakan agar serangan tidak kambuh atau masa kambuh menjadi lebih jarang. Untuk mencegah kambuh kembali, beberapa ahli ada yang menganjurkan diet rendah garam dan diberi diuretic. Obat anti histamin dan vasodilator mungkin pula menberikan efek tambahan yang baik.
   Terapi bedah: diindikasikan bila serangan sering terjadi, tidak dapat diredakan oleh obat atau tindaka konservatif dan penderita menjadi infalid tidak dapat bekerja atau kemungkinan kehilangan pekerjaannya.
4.     Presbiastaksis (Disekuilibrium pada usia lanjut)
         Rasa tidak setabil serta gangguan keseimbangan dapat dibantu obat supresan vestibular dengan dosis rendah dengan tujuan meningkatkan mobilisasi. Misalnya Dramamine, prometazin, diazepam, pada enderita ini latihan vertibuler dan latihan gerak dapat membantu. Bila perlu beri tongkat agar rasa percaya diri meningkat dan kemungkinan jatuh dikurangi.
5.     Sindrom Vertigo Fisiologis
         Misalnya mabok kendaraan dan vertigo pada ketinggian terjadi karena terdapat ketidaksesuaian antara rangsang vestibuler dan visual yang diterima otak. Pada penderita ini dapat diberikan obat anti vertigo.
6.     Strok (pada daerah yang didarahi oleh arteria vertebrobasiler)
   TIA: Transient Ischemic Atack yaitu stroke ringan yang gejala klinisnya pulih sempurna dalam kurun waktu 24 jam
   RIND: Reversible Ischemic Neurologi Defisit yaitu penyembuhan sempurna terjadi lebih dari 24 jam.
Meskipun ringan kita harus waspada dan memberikan terapi atau penanganan yang efektif sebab kemungkinan kambuh cukup besar, dan jika kambuh bisa meninggalkan cacat.


Latihan fisik vestibular pada penderita vertigo:
Tujuannya:
1.      Melatih gerakan kepala yang mencetuskan vertigo atau disekuilibrium     untuk meningkatkan kemampuan mengatasinya secara lamban laun
2.      Melatih gerakan bola mata, latihan viksasi pandangan mata
3.      Melatih meningkatkan kemampuan keseimbangan
contoh latihan:
   Berdiri tegak dengan mata dibuka, kemudian dengan mata ditutup
   Olah raga yang menggerakkan kepala (gerak rotasi, fleksi, eksfensi, gerak miring)
   Dari sikap duduk disuruh berdiri dengan mata terbuka, kemudian dengan mata tertutup
   Jalan dikamar atau ruangan dengan mata terbuka kemudian dengan mata tertutup
   Berjalan “tandem
   Jalan menaiki dan menuruni lereng
   Melirikkan mata kearah horizontal dan vertical
   Melatih gerakan mata dengan mengikuti obyek yang bergerak dan juga menfiksasi pada objek yang diam
2.9 Komplikasi  

 Penyebab Komplikasi Vertigo
           Penybab komplikasi berikut akan saya jelaskan satu per satu pada anda dan akan menjadi bahan referensi bila anda ingin membuat suatu makalah atau skripsi masalah vertigo. Baiklah langsung saja yang pertama.

1.      Penyakit Meniere
          
Penyakit Meniere adalah penyakit yang terjadi akibat gangguan sistem syaraf dalam telinga. salah seorang dokter menyampaikan bahwa ini adalah masalah kronis yang sangat fatal yang mana akan menimbulkan beberapa gejala seperti vertigo, telinga berdengung, gangguan pendengaran dan bisa juga ada rasa tekanan dalam telinga.

2. Trauma Telinga dan Labirintitis
          
Trauma telinga atau labirintitis adalah masalah pendengaran berupa tuli mendadak yang terjadi karena hal lain seperti ledakan atau suara yang menggangu telinga dalam waktu yang lama misalnya saat anda dalam perjalanan panjang. Hal ini juga bisa menimbulkan komplikasi vertigo bila sampai menimbulkan gangguan pada syaraf telinga yang akhirnya  akan merasakan sensasi berputar pada pandangan mata.

3. Epidemic Atau Akibat Otitis Media Kronika


           Adalah masalah serius yang terjadi karena ada peradangan pada telinga bagian tengah. Masalah peradangan telinga ada 2 level mulai dari akut sampai kronik. Yang jelas peradangan telinga bisa menimbulkan komplikasi vertigo pada diri anda. Penyebabnya adalah bakteri yang merusak telinga bagian dalam dan tengah seperti  streptococcus pneumoniaedan ditambah haemophilus influenzae serta moraxella cattarhalis. Insya Allah anda bisa hubungi saya untuk pemesanan black cummin untuk mengatasinya.



4. Penyakit Saraf Akustikus Serebelum Atau Sistem Kardiovaskuler.


           Penyebab komplikasi vertigo terakhir masih berhubungan dengan syaraf. Penyakit syaraf akustikus serebelum dan sistem kordiovaskuler jarang terjadi namun perlu anda lakukan pencegahan berupa menghindari suara keras, musik rock dan hindari sesuatu yang merusak telinga. Sering periksa ke dokter  bila perlu.

Ciri-Ciri Komplikasi Akibat Vertigo


- Mual
- Muntah
- Pusing
- Pandangan berputar
- Lemas
- Tidak nafsu makan
- Kurang bertenaga

 Terapi Vertigo
         
Terapi vertigo bisa anda lakukan dengan beberapa hal berikut ini. Dari semua terapi tentu ada yang paling cocok dengan anda dan itu terngantung dari penyebab komplikasi vertigo yang anda alami. Berikut ini terapi pertama yang bisa dilakukan.

1. Bekam


          Ada seorang teman yang membuka terapi bekam dan terbukti ada sekitar 2 orang yang berbekam setiap hari karena masalah vertigo dan ini terbukti bisa mengurangi rasa pusing akibat vertigo. Nah dari sini saya sarankan untuk anda melakukaan terapi vertigo berupa bekam karena memang bekam bisa untuk menyembuhkan berbagai penyakit dalam tubuh.

2. Herbal Black Cummin


           Selain bekam pakailah herbal penunjang black cummin. Sangat cocok untuk komplikasi vertigo yang terjadi akibat bakteri, masalah syaraf dan lain sebagainya.

3. Amal Agama


          Amal agama seperti zikir dapat mengatasi vertigo karena stres. Selain itu sedekah, sholat dan dakwah serta amalan agama lainnya terbukti mampu mengatasi semua masalah dalam hidup manusia karena dengan amalan agama kita belajar mendekatkan diri pada Allah swt. Dia adalah yang mendatangkan masalah dan dia juga yang menghilangkan semua masalah dalam hidup kita. Apalagi cuma masalah komplikasi vertigo adalah masalah yang sangat remeh dan kecil sekali buat Allah swt.
2.10 Pencegaha

Cara Mencegah Vertigo

         Berbagai jenis gejala vertigo bisa hilang sendiri. Banyak orang yang menganggap bahwa ini adalah gangguan normal pada semua orang dan bisa sembuh tanpa perawatan. Tapi beberapa orang juga bisa mengalami kondisi yang lebih parah. Jadi perawatan untuk vertigo tetap dibutuhkan. Selain itu upaya untuk mencegah vertigo lebih baik dilakukan sebelum gejala penyakit ini menjadi lebih parah.
         Berikut ini adalah beberapa macam tindakan pencegahan untuk vertigo.
  • Menerapkan gaya hidup sehat. Gaya hidup sehat dengan konsumsi makanan seimbang nutrisi dan olahraga ringan bisa menjadi pencegahan untuk vertigo. Anda bisa mengurangi konsumsi makanan cepat saji, dan selalu menerapkan latihan ringan. Tidak hanya untuk pencegahan penyakit vertigo, menerapkan gaya hidup sehat juga baik bagi kesehatan tubuh. Salah satunya gaya hidup sehat awet muda.
  • Mengurangi semua faktor resiko seperti mencegah stroke, kolesterol tinggi, kadar gula tinggi dan berat badan berlebih. Kondisi ini diperlukan untuk tetap mempertahankan kondisi kesehatan dalam tahap yang stabil dan baik. Resiko vertigo selalu lebih tinggi pada orang yang beresiko menderita stroke.
  • Penderita vertigo bisa mengendalikan gangguan ini dengan menjalani perawatan sesuai dengan penyebabnya. Jika penyebabnya infeksi telinga maka harus melakukan perawatan untuk mengatasi masalah infeksi pada telinga.
  • Konsumsi berbagai jenis buah-buahan yang mengandung banyak air seperti buah pir, apel, belimbing dan jenis buah lain. Selain itu asupan sayuran hijau juga sangat baik untuk mencegah vertigo.
  • Mengendalikan diri agar kondisi pikiran dan perasaan tidak terlalu tertekan sehingga terhindar dari stres.

 2.11 Prognosis
Prognosis pasien dengan vertigo sentral sangat bervariasi, bergantung dari penyakit yang mendasari. Namun, kemajuan bedah saraf memperbaiki prognosis beberapa kondisi serius Prognosis pasien dengan infark arteri vertebral atau basilar adalah buruk. Prognosis pasien dengan perdarahan serebelum spontan adalah buruk.














BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Vertigo adalah perasaan seolah-olah penderita bergerak atau berputar, atau seolah-olah benda di sekitar penderita bergerak atau berputar, yang biasanya disertai dengan mual dan kehilangan keseimbangan.
2. Vertigo bisa disebabkan karena adanya gangguan fungsi, atau bisa juga akibat kerusakan    alat keseimbangan tersebut,gangguan fungsi saraf dalam telinga dalam,saraf keseimbangan,bahkan gangguan pada pusat keseimbangan di susunan saraf pusat (otak) kecil di bagian belakang.
3. gejala vertigo bisa hilang sendiri. Banyak orang yang menganggap bahwa ini adalah   gangguan normal pada semua orang dan bisa sembuh tanpa perawatan. Tapi beberapa orang juga bisa mengalami kondisi yang lebih parah. Jadi perawatan untuk vertigo tetap dibutuhkan.



3.2 Saran
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan malakah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat baik untuk penulis maupun untuk pembaca.



DAFTAR PUSTAKA

1.      Doengoes Marilynn E et al,1999. Rencana Asuhan Keperawatan, edisi 3. Jakarta : EGG
2.      Lumban Tobing. S.M, 2003, Vertigo Tujuh Keliling, Jakarta : FK UI
3.       Mansoer et al, 2000. Kapital Selekta Kedokteran.Edisi III. Jakarta : Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
4.      Perhimpunan Dokter Spesialis Syaraf Indonesia, 1998, Vertigo Patofisiologi, Diagnosis dan Terapi, Malang : Perdoss
5.       Sudoyo Aru. W et al, 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar